Kalender

Minggu, 19 Maret 2017

Ritual di Jepang

Ini adalah kumpulan dari berbagai festival di Jepang,...akan menambah khasanah tentang Nihon bunka atau kebudayaan Jepang.

Bentuknya file, berisi banyak sekali ritual, kebudayaan, dan segala hal mengenai jepang.
Contohnya :

File secara lengkap bisa didownload di :
https://drive.google.com/file/d/0B4fEgs82RCkXY3RzUDRJYXpOZEE/view?usp=sharing

RITUAL DI JEPANG
Cha No Yu
A. DEFINISI CHA NO YU
Upacara minum teh (茶道sadō, chadō, jalan teh) adalah ritual tradisional Jepang dalam menyajikan teh untuk tamu.Pada zaman dulu disebut chatō (茶の湯) atau cha no yu.Upacara minum teh yang diadakan di luar ruangan disebut nodate.Teh disiapkan secara khusus oleh orang yang mendalami seni upacara minum teh dan dinikmati sekelompok tamu di ruangan khusus untuk minum teh yang disebut chashitsu.Tuan rumah juga bertanggung jawab dalam mempersiapkan situasi yang menyenangkan untuk tamu seperti memilih lukisan dinding (kakejiku), bunga (chabana), dan mangkukkeramik yang sesuai dengan musim dan status tamu yang diundang.

 
Teh bukan cuma dituang dengan air panas dan diminum, tapi sebagai seni dalam arti luas. Upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh (chashitsu) dan berbagai pengetahuan seni secara umum yang bergantung pada aliran upacara minum teh yang dianut.

B. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

·         Okama: alat pemanas air
·         Mizu sashi: wadah air bersih buat ocha
·         Koboshi: tempat wadah untuk mencuci bekas the
·         Onatsume: gelas tempat ocha
·         Ocha syaku:ocha untuk sado
·         Cha sen: alat buat mengaduk the
·         Hisyaku: centong air
·         Senshu:kipas
·         Kaishi: tempat okashi/makanan untuk minum the
·         Kashi kiri: alat pemotong kue
C. TATA CARA MINUM TEH ALA CHA NO YU
            Karena Cha No Yu merupakan ritual yang sakral, maka tidak sembarang cara untuk melakukannya. Ada beberapa tata cara yaitu:
1.    Duduk dengan rapi
2.    Membungkukan badan dan Berkata otemae chodai itashimasu
3.    Mangkuk teh diletakkan di tangan kiri dan tangan kanan memutar mangkuk teh
ke kanan sebanyak 2 kali sambil menatap ornamen atau hiasan dalam mangku
4.    Teh di Minum Perlahan-lahan sambil dinikmati sampai habis
5.    Selesai minum teh, bagian bibir dibersihkan dengan jari, putar mangkuk ke kiri dengan melihat ornamen mangkuk dan membungkuk mengucapkan terima kasih
6.    Semuanya yang di atas harus dilakukan secara teratur




D. ALIRAN TATA CARA MINUM TEH
  • Sansenke - Aliran yang dimulai oleh Sen no Shōan yang merupakan anak yang dibawa oleh istri muda Sen no Rikyū dan diteruskan oleh garis keturunan keluarganya hingga sekarang. Sansenke merupakan garis keturunan terpisah dari keluarga Sakaisenke. Aliran Sansenke terdiri dari:
  • Sōtanryū - Aliran yang dilahirkan Sensōtan (anak Sen no Shōan) dan murid-muridnya. Selain aliran Sansenke, aliran Matsuoryū, aliran Yōkenryū, aliran Sōhenryū, aliran Fusairyū dan aliran Hisadaryū juga masih merupakan garis keturunan Sotanshitennō.
  • Sakaisenke - Keluarga utama Senke. Sen no Dōan (putra sah Sen no rikyū) merupakan penerus keluarga Senke, tapi garis keturunannya terputus.
  • Anraku Anryū
  • Ueda Sōkoryū (pendiri: Ueda Shigeyasu
  • Urakuryū (pendiri: Oda Uraku)
  • Edo Senkeryū
  • Enshūryū (pendiri: Kobori Masakazu)
  • Oriberyū
  • Sakairyū
  • Sekishūryū (pendiri: Katagiri Sekishū)
  • Sekishūryū Ikeiha
  • Sekishūryū Ōguchiha
  • Sekishūryū Shimizuha
  • Sekishūryū Nomuraha
  • Sōhenryū
  • Sōwaryū (pendiri: Kanamori Shigechika)
  • Dainippon Sadōgakkai
  • Chinshinryū
  • Nararyū
  • Nambōryū
  • Hayamiryū
  • Fusairyū
  • Higokoryū - Aliran berkembang di wilayah han Kumamoto dan terdiri dari:
    • Furuichiryū
    • Koboriryū
    • Kayanoryū
  • Hisadaryū
  • Fujibayashiryū
  • Fuhakuryū (pendiri: Kawakami Fuhaku)
  • Fumairyū
  • Hosokawasansairyū (pendiri: Hosokawa Tadaoki)
  • Horinouchiryū
  • Matsuoryū
  • Mitaniryū
  • Miyabiryū
  • Yabunouchiryū
  • Rikyūryū

  • Kogetsuenshūryū



 







POJOK SEJARAH
Sejarah Cha No Yu
Upacara minum teh Jepang atau chanoyuadalah ritual tradisional Jepang dalam menyajikan teh untuk tamu. Pada zaman dulu disebut chat atau cha no yu. Sementara upacara minum teh yang diadakan di luar ruangan disebut nodate.Teh disiapkan secara khusus oleh orang yang mendalami seni upacara minum teh dan dinikmati sekelompok tamu di ruangan khusus untuk minum teh yang disebut chashitsu.Karena chanoyu sendiri dianggap sebagai bagian dari meditasi untuk mendapatkan keseimbangan jiwa ketenangan diri.Dalam upacara ini, teh disiapkan oleh seorang ahli khusus dan disajikan untuk sekelompok kecil orang, dengan tata cara tertentu. Istilah chanoyu sendiri bisa juga disebut chadou atau sadou.Untuk bisa menjadi ahli chanoyu, dibutuhkan pengetahuan mendalam tentang tipe teh, kimono, kaligrafi Jepang, ikebana dan berbagai pengetahuan tradisional lain. Itulah sebabnya tidak sembarangan orang bisa menjadi ahli atau master chanoyu, bahkan memerlukan pendalaman selama bertahun-tahun dengan penyempurnaan yang berlangsung seumur hidup.Tamu yang diundang secara formal untuk upacara minum teh juga harus mempelajari tata krama, kebiasaan, basa-basi, etika meminum teh dan menikmati makanan kecil yang sudah dihidangkan sebelum minum ochanya.Hal ini tak mengherankan, karena chanoyu telah menjadi salah satu bagian paling penting dari tradisi Jepang.
Tradisi minum teh sendiri sudah dikenal bangsa Jepang sejak abad ke-9, dibawa oleh biksu Jepang yang bernama Eichu yang saat itu baru kembali dari China.dan chanoyu tersebut berasal dari China, dan diserap oleh jepang. Di negri asalnya, China, tradisi minum teh konon telah ada sejak sebelum peradaban Masehi dimulai.Sama seperti di China, kebiasaan minum teh di Jepang awalnya adalah untuk tujuan medis, namun kemudian berkembang menjadi kegemaran dan bahkan lalu menjadi tradisi yang unik.

Pada abad 16 tradisi minum teh telah menyebar ke seluruh golongan masyaraakat di Jepang. Figure yang paling dikenal dalam dunia chanoyu saat itu adalah Sen no Rikyu, yang mengajarkan konsep ichi-go-ichi-e, bahwa setiap pertemuan chanoyu harus dianggap berharga, karena hal itu tak dapat diulangi lagi. Prinsip yang dianutnya: harmoni, penghormatan, kemurnian, dan ketenangan tetap menjadi prinsip dasar chanoyu hingga saat ini. Jika menuruti tradisi Jepang, chanoyu biasanya diadakan pada sebuah ruang tertentu yang disebut chasitsu artinya "ruang teh". Terdapat 2 jenis chasitsu, yaitu sebuah bangunan tersendiri yang terdiri dari beberapa ruang di Inggris juga memiliki tradisi minum teh, dikenal sebagai tea houses/rumah teh atau ruangan yang berada dalam suatu bangunan namun dikhususkan untuk upacara minum teh [dikenal di Inggris sebagai tea rooms/ruang teh.










Kamis, 16 Maret 2017

Penelitian SEAMEO QITEP IN LANGUAGE

みなさん、こんにちは!

         Ini adalah salah satu pencapaian terbesar yang bisa saya ikuti di ajang internasional yaitu seminar SEAMEO QITEP IN LANGUANGE se Asia - Tenggara di Jakarta. Selain SEAMEO QITEP IN LANGUANGE, ada juga SEAMEO QITEP IN SCIENCE (yang tepatnya di Wisma PPPTK Bandung). Berhubung saya akademisi bahasa, bukan sains, saya mengikuti kegiatan atas.
              
             Sebelum mengikuti kegiatan itu para peserta kegiatan yang terpilih menyerahkan salah satu penelitian yang sedang dikaji baik perorangan maupun lebih dari satu orang. Tentu itu dengan kriteria - kriteria yang ada.

Ini contoh dari abstrak saya yang lolos kemarin :

(NB: File ada di Google Drive, mengopy file ini harus seizin admin)